STAMBUL
Sangat terkenal di Indonesia masa lalu terutama saat perjuangan melawan Belanda, dimana para pejuang dari kalangan alim ulama dan bangsawan kesultanan/kerajaan "banyak" yang mengalungkan Al Quran Stambul di lehernya. Saat mana terlihat kenyataan peristiwa luar biasa dalam pertempuran bahwa "mereka" yang menggunakan Stambul selalu selamat dengan cara yang ajaib dan menakjubkan.
Al Quran Stambul (tinta hitam) ukuran 2 x 2,5 cm |
Al Quran Stambul Tinta Emas (ukuran 3 x 3,5 cm) |
Al Quran Stambul Tinta Emas (langka) |
Diantara kisah yang terkenal ialah sejarah perjuangan Ulama terkenal Aceh Tengku Cot Plieng (thn. 1905) yang menggunakan Stambul sebagai pegangan utamanya sehingga dengan Izin Allah beliau selalu dapat menghilang jika disergap Belanda dan selalu menang dalam pertempuran, namun suatu saat stambul itu hilang menjadi saat dimana Tengku Cot Plieng menemui ajalnya.
Stambul berasal dari kata Istambul atau Istanbul , karena menurut sejarah yang akurat pada masa awal abad ke 16 di Istana Topkapi Istambul Turki dibawah pemerintahan Sultan Selim II didirikan Nakkashane I Irani dan Nakkasane I Rum ( Akademi Seni Lukis ) dimana kemudian berkembang dengan seni lukis miniature , dan Nakkas Osman adalah pelukis yang terkenal diantaranya seni lukis portrait.
Dan masa selanjutnya dimulailah pembuatan miniature Al Quran mengikuti trend seni di Turki masa tersebut.
Dan masa selanjutnya dimulailah pembuatan miniature Al Quran mengikuti trend seni di Turki masa tersebut.
Saat pertama kali dibuat yang dipercaya Sultan ialah seorang Calligrapher yang merupakan guru dari Istana Topkapi Istambul, yaitu Hafiz Osman Effendi.
Hafiz Osman seorang kaligrafer Qur'an Turki Usmani paling terkenal yang hidup pada 1642-1698, menurut sejarah bahwa pada karya Hafiz Osman terdapat karya penulisan Al Quran dalam ukuran mini dan ditulis dengan tulisan tangan. Selanjutnya karya seni penulisan dari Hafiz Osman inilah yang kelak dikemudian hari diperbanyak dengan jalan di cetak
Hafiz Osman ialah putera seorang muadzin di Masjid Sultan Haseki, ia hafal Alquran pada usia dini dan menjadi dikenal sebagai Hafiz . kemudian Mustafa Pasha mendorongnya untuk belajar dengan Darwis 'Ali Mustafa al-Ayyubi (d 1668) dan kemudian dengan Nafaszada Sayyid Ismail Efendi. Hafiz Osman meraih gelar pada usia 18 tahun dan menghabiskan sebagian besar hidupnya mengajar dan menulis. Murid-Nya berkisar dari Sultan Mustafa II (reg 1695-1703) danSultan Ahmad III (reg 1703-1730)juga sengaja mengajar kepada siswa miskin ia menyisihkan satu hari dalam seminggu.
Seiring perkembangan zaman era teknologi percetakan pada masa awal abad 19, selanjutnya Al Quran Stambul tersebut dicetak dan mendapat perhatian besar sehingga diperbanyak pada dekade abad 20.
Al Quran Stambul selanjutnya juga diproduksi dan dicetak di India dan Pakistan. untuk membedakan nya ialah dengan memperhatikan style penulisan khat yang digunakan .
Saat ini bahkan Al Quran mini juga dicetak di Austria dan Iran serta diberbagai negara termasuk Indonesia
Al Quran Stambul dilihat dari warna tulisan ada tiga macam:
1. Stambul dengan tulisan berwarna hitam , menurut keterangan "orangtua" dahulu bahwa stambul ini dengan tingkatan "biasa", dipakai kaum kebanyakan dan santri.
2. Stambul dengan tulisan berwarna merah, dengan tingkatan "menengah" ialah dipakai para prajurit, pedagang, pejabat
3. Stambul dengan tulisan berwarna kuning keemasan, dipakai para Sultan, Syeikh/Kiyai tertentu.
namun keterangan diatas selanjutnya menjadi kabur karena pada akhirnya stambul menjadi langka sehingga memakai stambul dari jenis apapun yg didapat ialah sudah sangat bersyukur
Al Quran Stambul dilihat dari bentuknya ada tiga macam :
1. Al Quran Stambul berbentuk segi empat,
dengan ukuran paling kecil ialah panjangnya 1,5 cm, lebar 1cm , tebal 0,5cm atau 1cm
berisikan 30 Juz. jika ada yang lebih kecil lagi biasanya bukan stambul dan hanya berisikan beberpa ayat AlQuran saja , sebagaimana yang banyak beredar di Mekkah sebagai oleh-oleh Haji.
Al Quran Stambul ini ialah dibuka halaman demi halaman (satu persatu)
pada perkembangan selanjutnya dibuat dalam bentuk lipatan demi lipatan (menyerupai Andarun)
2. Al Quran Stambul berbentuk Hexagonal (segi delapan)
3. Al Quran Stambul berbentuk Scroll (gulungan)
Mitos tentang Al Quran Stambul:
1. Bahwa Stambul ialah buatan "ghaib"
hal ini terbantahkan dengan adanya fakta sejarah yg sudah dijelaskan diatas
namun kemudian stambul yang dinyatakan "diambil" dan "dijaga" oleh Jin Islam ialah benar adanya sehingga hal inilah yang menyebabkan masyarakat menjadi salah paham dalam wawasan sejarahnya. Quran Stambul yang "dijaga" Jin Islam ialah biasanya yang beredar di Istana atau Pesantren kemudian saat pemegangnya meninggal kemudian Quran tersebut terbengkalai dan kemudian hilang, suatu saat "diantar secara gaib" kepada penerus/keluarga dari pemegang yg meninggal itu atau "diantar" kepada Orang yang dianggap Sholeh/Pejuang/Mujahiddin yang dihormati oleh "jin" tersebut.
Stambul yang "dijaga" oleh Jin Islam inilah yang banyak memunculkan fenomena keajaiban luar biasa.
Perlu kita ketahui adalah bahwa pada aselinya Al Quran ialah Mu'jizat dan sudah pasti kita berharap keberkatan Al Quran ialah dengan Izin Allah karena sebab kita mengamalkan "Isi Al Quran" dan atau berharap keberkatanNya karena kita "menjaga" dan "merawat" Al Quran dengan sebaik-baiknya menaruh rasa hormat atas kemuliaan Al Quran.
Sehingga marilah kita bisa bedakan , mana keajaiban yang muncul karena Izin Allah melalui jalan keberkatan AlQuran Stambul, dan mana keajaiban yang muncul karena "peran serta Jin Islam" yang beserta Al Quran Stambul tersebut.
2. Bahwa Stambul yang aseli harus lulus uji empat hal
- Stambul jika diletakkan dalam air maka stambul tidak akan basah
- Stambul jika diletakkan diatas gulungan kertas yg dibakar maka padamlah apinya
- Stambul akan meyelamatkan pemegangnya dari kecelakaan akibat tanah longsor dan gempa
- Stambul jika diarahkan kepada angin ribut / puting beliung maka menjadi reda
ditambah banyak point lagi yang aneh-aneh diantaranya ialah anti tembak dan kekebalan
walaupun kenyataan sejarah dan fakta nya ada tentang keajaiban diatas
saya menyatakan bahwa hal tersebut diatas ialah "tidak mutlak" sesuai pemahaman yang terdapat pada point 1 diatas.
Saat ini bahkan Al Quran mini juga dicetak di Austria dan Iran serta diberbagai negara termasuk Indonesia
Al Quran Stambul dilihat dari warna tulisan ada tiga macam:
1. Stambul dengan tulisan berwarna hitam , menurut keterangan "orangtua" dahulu bahwa stambul ini dengan tingkatan "biasa", dipakai kaum kebanyakan dan santri.
2. Stambul dengan tulisan berwarna merah, dengan tingkatan "menengah" ialah dipakai para prajurit, pedagang, pejabat
3. Stambul dengan tulisan berwarna kuning keemasan, dipakai para Sultan, Syeikh/Kiyai tertentu.
namun keterangan diatas selanjutnya menjadi kabur karena pada akhirnya stambul menjadi langka sehingga memakai stambul dari jenis apapun yg didapat ialah sudah sangat bersyukur
Al Quran Stambul dilihat dari bentuknya ada tiga macam :
1. Al Quran Stambul berbentuk segi empat,
dengan ukuran paling kecil ialah panjangnya 1,5 cm, lebar 1cm , tebal 0,5cm atau 1cm
berisikan 30 Juz. jika ada yang lebih kecil lagi biasanya bukan stambul dan hanya berisikan beberpa ayat AlQuran saja , sebagaimana yang banyak beredar di Mekkah sebagai oleh-oleh Haji.
Al Quran Stambul ini ialah dibuka halaman demi halaman (satu persatu)
pada perkembangan selanjutnya dibuat dalam bentuk lipatan demi lipatan (menyerupai Andarun)
2. Al Quran Stambul berbentuk Hexagonal (segi delapan)
3. Al Quran Stambul berbentuk Scroll (gulungan)
Mitos tentang Al Quran Stambul:
1. Bahwa Stambul ialah buatan "ghaib"
hal ini terbantahkan dengan adanya fakta sejarah yg sudah dijelaskan diatas
namun kemudian stambul yang dinyatakan "diambil" dan "dijaga" oleh Jin Islam ialah benar adanya sehingga hal inilah yang menyebabkan masyarakat menjadi salah paham dalam wawasan sejarahnya. Quran Stambul yang "dijaga" Jin Islam ialah biasanya yang beredar di Istana atau Pesantren kemudian saat pemegangnya meninggal kemudian Quran tersebut terbengkalai dan kemudian hilang, suatu saat "diantar secara gaib" kepada penerus/keluarga dari pemegang yg meninggal itu atau "diantar" kepada Orang yang dianggap Sholeh/Pejuang/Mujahiddin yang dihormati oleh "jin" tersebut.
Stambul yang "dijaga" oleh Jin Islam inilah yang banyak memunculkan fenomena keajaiban luar biasa.
Perlu kita ketahui adalah bahwa pada aselinya Al Quran ialah Mu'jizat dan sudah pasti kita berharap keberkatan Al Quran ialah dengan Izin Allah karena sebab kita mengamalkan "Isi Al Quran" dan atau berharap keberkatanNya karena kita "menjaga" dan "merawat" Al Quran dengan sebaik-baiknya menaruh rasa hormat atas kemuliaan Al Quran.
Sehingga marilah kita bisa bedakan , mana keajaiban yang muncul karena Izin Allah melalui jalan keberkatan AlQuran Stambul, dan mana keajaiban yang muncul karena "peran serta Jin Islam" yang beserta Al Quran Stambul tersebut.
2. Bahwa Stambul yang aseli harus lulus uji empat hal
- Stambul jika diletakkan dalam air maka stambul tidak akan basah
- Stambul jika diletakkan diatas gulungan kertas yg dibakar maka padamlah apinya
- Stambul akan meyelamatkan pemegangnya dari kecelakaan akibat tanah longsor dan gempa
- Stambul jika diarahkan kepada angin ribut / puting beliung maka menjadi reda
ditambah banyak point lagi yang aneh-aneh diantaranya ialah anti tembak dan kekebalan
walaupun kenyataan sejarah dan fakta nya ada tentang keajaiban diatas
saya menyatakan bahwa hal tersebut diatas ialah "tidak mutlak" sesuai pemahaman yang terdapat pada point 1 diatas.
bersambung...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ANDARUN
Bermula di masa dahulu kala ada Kerajaan yang terkenal pengaruhnya dan selalu menang dalam pertempuran karena diyakini itu semua berkat suatu "kekuatan gaib" yang terdapat pada Mahkota Raja tersebut , sehingga dikenal sebagai Raja Perang atau Dewa Perang.
Saat itu konflik kemudian meluas dengan semakin banyaknya korban yang menimpa kaum Muslimin yang menyebabkan para Penguasa Muslim menjadi bersatu untuk melawan Kerajaan tersebut, dengan bala tentara gabungan Mujahidin yang luar biasa besar.
Ketika kemudian terjadi pertemuan antara dua balatentara tersebut, dimulai dengan pertempuran satu lawan satu dari para Perwira dan Orang-orang pilihan ahli tempur, terlihat kenyataan para Mujahidin tersebut tewas berguguran kalah dan semakin banyak yang tewas.
Sehingga tatkala terjadi waktu luang sebelum terjadinya pertempuran besar, kaum muslimin kemudian sepakat melakukan do'a bersama meminta petunjuk dan pertolongan Allah.
Terjawablah doa tersebut dengan muncul seekor burung dari langit yang dengan cepatnya menyambar mahkota dari Raja Dewa Perang tersebut, kemudian menjatuhkannya tepat ditengah-tengah kaum muslimin yang tengah berdoa.
Tiba-tiba Raja Dewa Perang itu terlihat ketakutan dan berlari meninggalkan pasukannya, sehingga menyebabkan ciutnya nyali dari para perwira dan prajurit kerajaan tersebut sehingga ikut berlari tercerai berai tidak karuan kenudian dikejar dan dikalahkan oleh para Mujahidin.
Ternyata dalam Mahkota tersebut terungkaplah rahasia besar yakni adanya suatu "tulisan dan simbol " yang kelak hal ini akan menjadi inspirasi bagi para Sultan Kesultanan Islam dengan menambahkan tulisan doa pada mahkotanya dan dikenal sebagai sebutan "Hijab Hirzul Andarun"
Andarun yg terbuat dari kulit onta dan tinta emas, ukuran 2x 30 cm |
Andarun bentuk scroll tinta emas , ukuran 7 x 90 cm |
Hirzul Andarun atau Andarun kemudian berkembang dengan banyak versi sesuai kebijakan Ulama berpengaruh masing-masing yang ada pada setiap Kesultanan Islam .
Pada aselinya dahulu Andarun ialah bukan budaya Islam sesuai jalur cerita diatas, bahwa kemudian doa simbol tulisan yang terdapat pada mahkota Raja Dewa Perang itu kemudian "diubah" dari segi bahasa menjadi bahasa dan tulisan Arab , namun simbol yang ada bentuknya tetap.
Bahwa Andarun ialah "budaya kekuatan gaib" bahkan dari zaman pra Islam atau pra agama Samawi
bahwa bentuk Andarun ialah menyerupai bentuk lontar (kalau di Indonesia) namun dalam ukuran mini dan sangat kecil. di Indonesia bentuk Andarun tertua bisa dilihat pada bentuk Kitab Batak yaitu "Pustaha" dan Pustaha diyakini memiliki kekuatan gaib luar biasa yang biasa dikalungkan atau disimpan di rumah untuk mengharapkan tuahnya.
Bahwa Andarun sesuai jalur kisah diatas dan sesuai informasi yang saya dapatkan dari keterangan "lembaran tulisan tentang Andarun" entah buatan siapa dan entah diambil dari sumber kitab hikmah mana ialah "berkemungkinan" berasal dari India Utara atau daerah pedalaman Persia dahulu.
namun dari segi bentuknya kemudian saya coba mengambil kesimpulan sementara seperti diatas dan terlihat pada info image google.com bahwa Budaya Andarun yang tua terbanyak terdapat di daerah India (yaitu penulisan yantra pada kulit panjang yg dilipat-lipat ).
bersambung..
Pada aselinya dahulu Andarun ialah bukan budaya Islam sesuai jalur cerita diatas, bahwa kemudian doa simbol tulisan yang terdapat pada mahkota Raja Dewa Perang itu kemudian "diubah" dari segi bahasa menjadi bahasa dan tulisan Arab , namun simbol yang ada bentuknya tetap.
Bahwa Andarun ialah "budaya kekuatan gaib" bahkan dari zaman pra Islam atau pra agama Samawi
bahwa bentuk Andarun ialah menyerupai bentuk lontar (kalau di Indonesia) namun dalam ukuran mini dan sangat kecil. di Indonesia bentuk Andarun tertua bisa dilihat pada bentuk Kitab Batak yaitu "Pustaha" dan Pustaha diyakini memiliki kekuatan gaib luar biasa yang biasa dikalungkan atau disimpan di rumah untuk mengharapkan tuahnya.
Bahwa Andarun sesuai jalur kisah diatas dan sesuai informasi yang saya dapatkan dari keterangan "lembaran tulisan tentang Andarun" entah buatan siapa dan entah diambil dari sumber kitab hikmah mana ialah "berkemungkinan" berasal dari India Utara atau daerah pedalaman Persia dahulu.
namun dari segi bentuknya kemudian saya coba mengambil kesimpulan sementara seperti diatas dan terlihat pada info image google.com bahwa Budaya Andarun yang tua terbanyak terdapat di daerah India (yaitu penulisan yantra pada kulit panjang yg dilipat-lipat ).
bersambung..
2 komentar:
Subkhanallah
Subkhanallah
Posting Komentar